Senin, 14 Maret 2011

PENDERITAAN


Penderitaan
“Bersakit-sakit dahulu,besenang-senang kemudian”itulah adalah peribahasa yang tepat bagi kita Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat-tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu perristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Akibat penderitaan yang bermacam-macam.ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat berimbas dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.
SIKSAAN

          Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.
Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai media massa. Bahkan kadang-kadang ditulis di halaman pertama dengan judul huruf besar, dan kadang-kadang disertai gambar si korban.


  
SIKSAAN PSIKIS


a) Mungkin kita orang pernah merasakan siksaan.Seseorang yang menikmati makan sehari-hari. Tetapi hasil dari mencuri, rasa bathin kita pasti tidak tenang, merasa bersalah dan berdosa

b) Seseorang berbohong. Pasti memiliki rasa bersalah dan ingin berterus terang. Tapi yang memiliki jiwa pengecut, akan memendam kebohongan dan akan terus merasakan ketakutan.





KEKALUTAN MENTAL


DEFINISI

          Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang hams diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.

GEJALA

          Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.


Disamping itu ada gejala lain :
1.perasaan yang ada pada jasmani sering merasakan  ketakutan.cemas,patah hati,cemburu,mudah marah.
2.kelihatan adanya rasa pusing,sesak napas,demam,nyeri pada lambung ataupun ada rasa sakit pada ulu hati.



TAHAP-TAHAP KEJIWAAN

Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :

          gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rokhaninya
usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.



TIMBULNYA KEKALUTAN MENTAL
a. kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempuma; hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kaedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
b. terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga is tidak dapat menyesuaikan diri lagi; misalnya orang pedesaan yang berat menyesuaikan diri dengan kehidupan kota, orang tea yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dan masa jayanya dulu.
c. cara pematangan batin yang salah dengan memberikan realcsi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial; over acting sebagai overcompensatie.



PROSES KEKALUTAN MENTAL
Proses-proses kekalutan mental yang di alami oleh seseorang mendorong ke arah.
Positif seperti : taruama (luka jiwa ) yang di alami di jawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup , misalnya melakukan Sholat tahajjud waktu malam hari untuk memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi kesulitan yang di hadapinya
Negatif seperti : trauma yang di alami di peralutkan atau di pertututkan sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang di inginkan.Bentuk frustasi antara lain :


1. agresi : berupa kemarahan yang meluap luap akibat emosi yang tidak terkendali dan secara fisik berakibat mudahnya terjadi hypertensi(tekanan darah tinggi) atau tindakan sadis yang membahayakan orang di sekitarnya
2. regresi : adalah kembali pada pola reaksi yang promitif atau kekanak kanakan seperti menjerit jerit , meraumh raung , memecahkan barang dan lain lain
3. fikasi adalah peletakan atau pembatasan pada suatu pola yang sama (tetap), misalnya dengan membisu , memukul mukul dada sendiri, membentur benturkan kepala pada benda keras.
4. proyeksin merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap sendiri yang negatif pada orang lain
5. identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya misalnya dalam kecantikan yang bersangkutan menyamakan diri dengan artist yang ia inginkan
6. narisme adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior daripada orang lain
7. autisme adalah gejala menutup diri secara total dari dunia rill tidak mau berkomunikasi dengan orang lain , ia puas dengan fantasinya snediri yang dapat menjurus ke sifat yang bisa di anggap kurang waras .

PENDERITAAN


Penderitaan
“Bersakit-sakit dahulu,besenang-senang kemudian”itulah adalah peribahasa yang tepat bagi kita Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat-tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu perristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Akibat penderitaan yang bermacam-macam.ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat berimbas dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.
SIKSAAN

          Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.
Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai media massa. Bahkan kadang-kadang ditulis di halaman pertama dengan judul huruf besar, dan kadang-kadang disertai gambar si korban.


  
SIKSAAN PSIKIS


a) Mungkin kita orang pernah merasakan siksaan.Seseorang yang menikmati makan sehari-hari. Tetapi hasil dari mencuri, rasa bathin kita pasti tidak tenang, merasa bersalah dan berdosa

b) Seseorang berbohong. Pasti memiliki rasa bersalah dan ingin berterus terang. Tapi yang memiliki jiwa pengecut, akan memendam kebohongan dan akan terus merasakan ketakutan.





KEKALUTAN MENTAL


DEFINISI

          Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang hams diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.

GEJALA

          Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.


Disamping itu ada gejala lain :
1.perasaan yang ada pada jasmani sering merasakan  ketakutan.cemas,patah hati,cemburu,mudah marah.
2.kelihatan adanya rasa pusing,sesak napas,demam,nyeri pada lambung ataupun ada rasa sakit pada ulu hati.



TAHAP-TAHAP KEJIWAAN

Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :

          gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rokhaninya
usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.



TIMBULNYA KEKALUTAN MENTAL
a. kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempuma; hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kaedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
b. terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga is tidak dapat menyesuaikan diri lagi; misalnya orang pedesaan yang berat menyesuaikan diri dengan kehidupan kota, orang tea yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dan masa jayanya dulu.
c. cara pematangan batin yang salah dengan memberikan realcsi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial; over acting sebagai overcompensatie.



PROSES KEKALUTAN MENTAL
Proses-proses kekalutan mental yang di alami oleh seseorang mendorong ke arah.
Positif seperti : taruama (luka jiwa ) yang di alami di jawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup , misalnya melakukan Sholat tahajjud waktu malam hari untuk memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi kesulitan yang di hadapinya
Negatif seperti : trauma yang di alami di peralutkan atau di pertututkan sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang di inginkan.Bentuk frustasi antara lain :


1. agresi : berupa kemarahan yang meluap luap akibat emosi yang tidak terkendali dan secara fisik berakibat mudahnya terjadi hypertensi(tekanan darah tinggi) atau tindakan sadis yang membahayakan orang di sekitarnya
2. regresi : adalah kembali pada pola reaksi yang promitif atau kekanak kanakan seperti menjerit jerit , meraumh raung , memecahkan barang dan lain lain
3. fikasi adalah peletakan atau pembatasan pada suatu pola yang sama (tetap), misalnya dengan membisu , memukul mukul dada sendiri, membentur benturkan kepala pada benda keras.
4. proyeksin merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap sendiri yang negatif pada orang lain
5. identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya misalnya dalam kecantikan yang bersangkutan menyamakan diri dengan artist yang ia inginkan
6. narisme adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior daripada orang lain
7. autisme adalah gejala menutup diri secara total dari dunia rill tidak mau berkomunikasi dengan orang lain , ia puas dengan fantasinya snediri yang dapat menjurus ke sifat yang bisa di anggap kurang waras .

Selasa, 01 Maret 2011

CINTA KASIH



Mungkin ini tidak aneh lagi kedengarannya,dimana saat kita merasakan rasa menyayangi yang  beda antara muda dan tua kakak adek,ayah ibu dan saudara anda sekalian.rasa yang memungkinkan kita untuk saling membutuhkan dan saling memahami satu dengan yang lain.sehingga dalam satu ikatan timbul  rasa saling untuk saling mengasihi.yang di mana kita dibawa untuk merasakan apa itu cinta kasih.
Cinta kasih dapat dibangun, asalkan menanamkan tiga bagian . Pentingnya  dalam menjaga dan membina dan juga memelihara. Langkah awalnya  adalah adanya keakraban yang didasari perasaan untuk membangun kedekatan dan keterikatan. Kedua adalah adanya keinginan dalam mengungkapkan.keinginan dan kebutuhan di segala sisi, termasuk sisi seksual. Ketiga adalah adanya kesepakatan seperti bertemu secara bersamaan dan  aturan yang semuanya bertujuan untuk memelihara dan mempertahankan  hubungan yang mereka  ciptakan.
          Dan, kalau kita berbicara tentang cinta kasih maka mau tidak mau berarti kita berbicara tentang perasaan. Itu sebabnya, berdasarkan struktur cinta kasih , maka ada tingkatan cinta yang bisa dan biasa kita alami...

1. Cinta berbasis Fuad (lapisan hati dalam)
2. Cinta berbasis Qolbu (lapisan hati tengah)
3. Cinta berbasis Shodr (lapisan hati luar)



1. Cinta berbasis Fuad (lapisan hati dalam)
Inilah cinta yang sejati, sangat dalam dan penuh sensasi yang melupakan (dunia). Ia begitu dalam 1.
2. Cinta berbasis Qolbu (lapisan hati tengah)
Ciri-cirinya adalah perasaan kadang gelisah tapi kadang tenang bahagia. Kadang menikmati tapi kadang menyesali. Kadang inget Allah tapi kadang inget kekasih hati ciptaan Allah. Perasaannya bolak-balik seperti Qolbu. Jika ia memiliki hati yang bersih maka walaupun ia mencintai makhluk Allah, ia tetap paham prosedur syariat yang harus dilewati. Sehingga ia bisa memiliki sesuatu dengan cara yang dirahmati Allah SWT.
3.Cinta berbasis Shodr (lapisan hati luar)
Ciri-cirinya adalah perasaan mudah gelisah, kecenderungan yang ada adalah untuk memiliki bukan untuk memberi. Sifatnya jasadi atau fisik. Dan kental sekali berbau dunia. Ingin punya ini dan ingin punya itu ... tapi sering lupa mensyukuri apa yang sudah dimiliki...


sehingga tidak mudah lepas, bahkan tidak bisa lepas. kesimpulannya adalah mari kita belajar mengasihi dan mencintai  dengan tidak melupakan cinta berbasis
Penggunaannya sekarang, kata “sayang” pun lebih luas maknanya daripada “cinta”.  Dengan kata “sayang”, saya bisa menjelaskan perasaan sayang pada siapa saja : suami, istri, anak, kakak, adik, ayah, ibu, paman, bibi, sepupu, kemenakan, kakek, nenek, sahabat, tukang bakso langganan, penjaga warung yang ramah, dan sebagainya.  Meskipun kata “cinta” juga bisa digunakan untuk maksud yang kurang lebih sama, tapi akhir-akhir ini kata tersebut hanya sering digunakan untuk hubungan manusia dengan lawan jenisnya saja.
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
  • Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
  • Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
  • Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.
Belas kasih (composian)adalah kebajikan -satu di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian .
Ada aspek belas kasih yang menganggap dimensi kuantitatif, seperti individu belas kasih yang sering diberi milik  kedalaman,kekuatan atau gairah . Lebih kuat dari empati , merasakan umumnya menimbulkan aktif keinginan untuk meringankan penderitaan orang lain.